Tak Hanya Ida Dayak, Pengobatan Alternatif Ini Pun Viral. Ada Ningsih Tinampi Karya Bonari.

Akhir-akhir ini pengobatan alternatif Ida Dayak menjadi perbincangan di media sosial.

Ida Dayak dikenal mampu menyembuhkan berbagai jenis penyakit, mulai dari stroke dan kelumpuhan hingga penyembuhan patah tulang.

Sosok Ida Dayak selalu menggunakan minyak merah untuk terapi gosok pada pasien yang membutuhkan pertolongannya.

Minyak konon bisa menyembuhkan orang sakit.

Mengutip Tribunnews, Masyarakat Kalimantan khususnya masyarakat Dayak sudah lama mengetahui manfaat minyak Dayak atau sinonim selanjutnya minyak Dayak Bintang.

Minyak ini banyak digunakan dalam pengobatan tradisional berbagai penyakit pada umumnya, terutama yang berkaitan dengan masalah tulang dan mati rasa.

Ada beberapa fakta dan legenda yang sudah lama mendarah daging di masyarakat Kalimantan terkait cerita Dayak Minyak Bintan.

Legenda mengatakan bahwa minyak ini dapat digunakan untuk menyadarkan orang mati.

Bagi suku Dayak, minyak jenis ini biasa digunakan untuk mengobati luka pada masa perang.

Disebut juga minyak ajaib karena ampuh menyembuhkan luka serius seperti patah tulang, tulang remuk, dan luka tusuk.

Ada upacara sesekali, terutama untuk penyembuhan, yang dilakukan pada tengah malam di bawah bintang-bintang.

Namun, tidak hanya Ida Dayak, terapi alternatif lain juga marak pada masanya.

Beberapa pengobatan alternatif untuk infeksi virus meliputi:

Ledakan Batu Petir

Masih ingat dengan Batu Petir Ponari?

Ya, penyembuhan Bonari memang sensasional karena bocah yang saat itu duduk di bangku SD itu memiliki batu ajaib yang didapatnya dari sambaran petir.

Pada Selasa, 28/12/2022 (28/12/2022), Ponari mengatakan bahwa dia disambar petir saat itu, mengutip saluran YouTube Ricksnt.

Batu tersebut dipercaya dapat menyembuhkan berbagai penyakit.

Orang-orang yang percaya pada kekuatan batu berduyun-duyun ke rumah Ponari untuk menerima kesembuhan.

Menurut keterangan Poonari, orang datang dari berbagai arah dari Aceh dan Papua ke Singapura.

Bahkan, saat ditanya Ricky Santoso di kanal YouTube-nya, pria yang akrab disapa dukun cilik itu mengaku sehari bisa berpenghasilan ratusan juta rupiah.

“Pernahkah Anda menerima 100 juta rupee dalam sehari?” tanya Ricky Santoso.

“Saya menunjukkan uang lebih banyak dari ini,” kata Bonari.

Namun, pengobatan tersebut berangsur-angsur memudar di awal tahun 2011.

Ponnari harus bekerja sebagai buruh harian dengan upah 23.000 rupee sehari sampai akhir hayatnya.

Saya juga pernah bekerja di perusahaan jamu di Jombang.

Kini, pria bernama lengkap Muhammad Bonari Rahmatullah pada 2021 ini melamar kekasihnya Aminatuz Zahruh, demikian kutipan TribunJombang.

Keduanya disebut telah berkencan sejak 2019.

menerima

Alternatif pengobatan selanjutnya untuk tertular virus adalah Ningsih Tinampi di Jombang, Jawa Timur.

Dikutip TribunJatim, Ningsih Tinampi kerap mendapat sorotan karena membantu menyembuhkan banyak orang.

Karakter Ningxi Tinampi juga menyedot perhatian dengan niat menjadi paranormal karena mantan suaminya.

Wanita yang disebut sebagai dukun pengusir setan ini banyak menghebohkan dengan latar belakang dan kisah keterlibatannya di alam gaib akibat mantan suaminya.

Ningsih Tinampi, yang terjun ke dunia misterius dan paranormal sejak 2015, tampaknya pernah dilatih di STM Electric.

Ningsieh mengatakan dia adalah seorang paranormal keliling.

Pasien yang datang untuk berobat berkisar dari yang sakit secara medis sampai yang tidak secara medis terkena santet, santet, dll. Setelah menjadi sakti wisata yang mahal, Ningsih akhirnya tidak memungut biaya sepeser pun.

Janda Ningsih Tinampi kini menikah dengan seorang polisi bernama Agung Winarso dan merupakan ibu Bhayangkari.

Memang, Ningsih Tinampi merawat pasiennya dengan baju Bhayangkari pink khasnya.

Meski mengenakan busana Bhayangkari berwarna merah muda dan hiasan kepala yang senada, Ningsih Tinampi tak segan-segan merawat pasien.

Ia juga tak segan-segan menanyakan latar belakang pasien yang akan ditanganinya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Back To Top